Malam Minggu di Kutek Nan Indah...
Malam minggu di kutek kali ini, hanya berdua bersama Ibe di kamar kost maksiat yang gue tempatin sudah hampir 3 tahun ini. Fyuhhh… kutek sepi sekali… Hanya ada sekumpulan mas-mas yang sepertinya asli daerah kukusan ini. Kalau inget jaman dulu ngekos pertama kali, kutek beda banget. Dulu mau malam minggu ataupun bukan, pasti kutek ini rame banget. Membuat betah berlama-lama tinggal di kosan. Tapi sekarang, kok jadi males ya malem mingguan di sini. Wah, kalau gak ada Ibe, udah mati basi deh kayanya gue. Tetapi meskipun berdua bersama Ibe, interaksi sepertinya hanya terjadi sekali-sekali. Ibe sibuk mengerjakan tugas KomDaKnya, sedangkan gue sibuk mengetik tulisan yang kurang penting ini. Yang bersuara keras hanyalah computer gue yang sedang memperdengarkan perbendaharaan lagu-lagunya, sambil sekali-sekali tangan gue atau Ibe menggapai mouse untuk mengganti lagu bila dirasakan kurang pas dengan suasana hening malam ini.
Duh, sedikit menyimpang dari topic malam minggu ini, ada rasanya yang mengganjal hati ini dan rasanya harus dilepaskan. Kadang-kadang iri juga ya melihat orang-orang di sekitar kita berbagi kasih sayang dengan para kekasihnya. Hihihi… tapi deep inside, saya sangat bahagia melihat pasangan-pasangan itu saling bertukar senyum, pelukan, ciuman… Sungguh, saya bahagia kok Jen, Ma, Ndah, Tang… Tapi kadang-kadang ada envy ness muncul dalam diri gue. Kok bisa ya? Ah, tapi tak papalah. Mungkin memang belum waktunya saya merasakan cinta itu. Susah sekali ya merasa jatuh cinta. Hmm, tapi mungkin juga tidak. Mungkin yang susah adalah membuka hati pada rasa cinta itu. Mungkin saja kan saat ini ada seorang yang tepat di depan kita, tapi kita tidak mau membuka hati kita, karena banyak sekali panel yang harus dibuka untuk akhirnya membiarkan rasa cinta itu masuk. Yang sering disesali adalah ketika kita sudah berhasil menyingkirkan semua panel yang menghalangi itu, ketika kita sudah berhasil membuka pintu hati itu, seseorang yang menawarkan cinta itu sudah pergi karena kita terlalu lama membuka pintu. Yah, kita juga tidak bisa menyalahkan orang itu yang tidak mau menunggu. Mungkin saja dia mempunyai prinsip bahwa menunggu yang terlalu lama itu tidak akan membuahkan hasil yang menyenangkan. Bukankah kita semua sependapat, bahwa menunggu itu adalah pekerjaan yang paling membosankan di dunia? Don’t you all agree with me?
Tapi apakah kita sendiri bisa disalahkan? Jika kita membuka dengan paksa pintu hati itu, bukankah akan ada bagian-bagian pintu yang rusak? Engselnya mungkin, sehingga pintu tidak bisa ditutup lagi? Jadi ketika rasa cinta masuk, dia bisa dengan gampang keluar kembali. Yah seperti kata seorang teman, segala sesuatu yang terlalu dan terburu-buru itu tidak baik. Lalu seperti apakah sesuatu yang tidak terlalu dan tidak terburu-buru itu? Berapa lama waktu yang tepat? Adakah seorang bisa memberi tahu? Mungkinkah bila ada seseorang yang masih menunggu pintu hati kita akhirnya terbuka, pasti adalah seorang yang tepat? Ah, banyak nanya banget sih loe, U!! Mau loe apa sih? Yang gue mau cuma tanda. Yaps, tanda!! Tanda yang menyatakan bahwa, he’s the right answer, right guy, to be by my side, or whatever you call it!! Maukah kalian semua berbaik hati untuk menceritakannya padaku?
Ah, komputerku tersayang rupanya sedang memutarkan lagunya Top Loader yang Dancing In The Moonlight. Let’s dance in the moonlight, Fellas!! Mungkin rasanya menyenangkan sekali bisa berdansa di bawah sinar rembulan, bersama, tanpa rasa malu dan canggung, tertawa lepas, tersenyum sepanjang malam… Miss that time when we were in Jakmove!!!
Keabstrakan Rasa…
Hey kamu, slamat datang… sudah lama sekali kita tidak berjumpa. Ternyata kamu masih mau datang juga, padahal rasanya hati ini sudah lama tertutup untuk kamu...
Setelah lama berputar-putar, akhirnya sampai juga pada persimpangan yang paling kutakuti selama ini… dimana ada keharusan untuk memilih, jalan mana yang harus aku lalui. Jalan-jalan itu sama saja, tidak terlihat ujungnya. Gelap, suram, menuju pada yang tidak diketahui…
Apa yang harus kulakukan? Jalan mana yang harus kuambil? Aku harus cepat sampai ke sana, aku lelah. Ah, tapi mengapa sudah sejauh ini ternyata ada persimpangan lagnat ini.
Senang, suka, senang, suka, senang, suka, senang suka… YANG MANA? Ah, apakah ini hanya sekedar euphoria? Euphoria kesiangan… dimana ternyata rasa itu sudah tidak ada lagi di tempatnya yang semula. Sudah pergikah? Rasanya belum, mungkin hanya berpindah, tapi kemana? Bergeser mungkin… seberapa jauh? Yang jelas sih tidak jauh. Rasanya sih tidak jauh. Mungkin tidak jauh…
“Halo, sepertinya kamu sedang susah. Apakah kamu tidak tahu jalan mana yang akan kamu tempuh?” tiba-tiba seorang berkata.
“Ya, aku tidak tahu harus kemana… Aku lelah, aku ingin beristirahat…”
“Aku juga tidak tahu, tapi maukah kamu berjalan bersama saya? Mungkin kita akan menemukan akhirnya bersama-sama…”
Aku terdiam… ingin kusambut uluran tangannya, uluran tangan dari seorang yang sangat tidak asing bagiku itu.
Dia tersenyum, tetap mengulurkan tangannya, menanti…
“Tolong, jangan tinggalkan aku…” akhirnya aku mendengar suaraku sendiri berkata. Aku bergerak ke arahnya, menyambut uluran tangannya. Dia mendekapku erat, nyaman…
Dan, dimulailah perjalanan itu…
Hey kamu, slamat datang… sudah lama sekali kita tidak berjumpa. Ternyata kamu masih mau datang juga, padahal rasanya hati ini sudah lama tertutup untuk kamu...
“Sepertinya aku lelah… maukah kamu melanjutkan perjalanan ini tanpaku?” kataku.
“Baiklah, aku akan terus berjalan sampai akhir. Maukah kamu menungguku? Mungkin aku akan kembali untuk memberitahumu dimana akhirnya. Dan mungkin selama itu kamu sudah tidak lelah lagi, kita akan berjalan lagi, ke arah yang lebih pasti?”
Aku terdiam, dan tiba-tiba mendapati diriku tersenyum… “Tidak usah, kamu bisa menggendongku kan?”
“Tentu…”
It’s just a beginning, it’s not the end… Things will never be the same again…
OH, WAKE UP BITCH!!!! DO YOU EVER RECOGNIZE A LITTLE THING CALLED REALITY??
Menggenggam Dunia
Akan kukumpulkanSatu demi satu sindiranmu
Hingga aku dapat membuat
Kacamata yang besar
Akan kukumpulkan
Satu demi satu hinaanmu
Hingga aku dapat membuat
Toa raksasa
Akan kukumpulkan
Satu demi satu caci makimu
Hingga dapat kutumpuk
Di setiap jari tanganku
Agar kau dapat melihat
Agar kau dapat mendengar
Dengan baik dan jelas
Saat jari-jari tanganku
Menggenggam Dunia
By : t_11_ka « Antologi Bunga Matahari »
This is The Conversation of You and Me
me: eh
me: tapi pernah gak sih loe suka ama gue??
me: ahahahaah
me: :D
you: ehhh buset deh pertanyaannya
me: ahahahaha
you: pernah kq
you: hohohoho
me: ah serius loeee???
me: wah tersanjung nih gue
me: ahahaha
me: kapan kapan?
you: halah tersanjung apanya??
you: ah ngga usah dijawab lah kapannya
you: huehuehue
me: ah kamyuuuu
me: kenapa sihhhhh???
me: hihihi
me: sebagai teman kita harus saling jujur
me: apa sih?
you: nah itu loe udah nanya ke diri loe sendiri kan?
you: apa sih?
me: lhooooooooo
you: :D
me: ih kamyuu kok tidak mau menjawab??? ;)
you: alahhhhh
you: apakah penting untuk dijawab???
me: penting dongggg
you: knp penting?
you: nah loe gantian kan gw yg nanya??
me: lhoo kan saya ingin tahu
me: dan rasa ingin tahu itu penting untuk dipenuhi
me: jawabannya
me: nah tuhh udah gue jawab kan
you: nah loe kalau saya tdk ingin memberi tahu
you: bagaimana?
you: hohoho
me: yahhhhhhhhh
me: kok kamyu gitu sihhhh
you: ya udah lah
you: yg ptg kan pernah
you: bnr ngga
you: pertanyaan intinya udah kejawab toh
you: hehehe
me: oh jadi sekarang udah nggak nih ;)
you: suka kq
me: ah masa???
you: dan mgkn seterusnya suka
you: tapi lagi2 'mgkn'
you: gmn udah ckpkah jwbannya??
you: tuh masih aja ditanya "masa?
me: sip sipppp
me: trima kasih
you: sama2
you: hehehe
you: nah klo skrg gw tanya
you: dulu itu yg loe blg smpt cinta sama org
you: siapa??
you: nah loe emg enak ditanyain bgtuan??
you: hohoho
me: hehehehhe
me: iya yah gak enak juga ditanya seperti itu
me: hihihi
you: lahhhhhh
you: apakah ketidak adilan kembali terjadi di negeri ini??
you: halahhhh
you: wah pertanyaan gw kaga dijawab sih???
you: oiiiii
me: ahahahahha
you: ini bkn error kan??
me: nggak kok
me: tidak error
you: trusssss
you: huahuahua
you: rasanya gmn mba ditanyain bgtu??
you: udah anggep aja enak deh
you: td juga gw anggep enak kq
you: hehehe
me: bingung saya menjawabnya
me: ahahah
you: knp td saya tdk bingung
you: padahal td saya cuma punya dua pilihan
you: iya dan tidak
you: nah loe punya banyak nama
me: heheheh
you: buat di sebutin
me: oh iya ya
me: waw anda baik sekali
you: lho kq jd gw yg baik sih
you: ????????
me: yaudah ahhhhhh
me: itu elo
me: ahahahah
me: tuh udah gue jawab kannn???
me: puas?
you: ah saya tersanjung juga
you: terima kasih
you: hohoho
me: hohoho
me: ternyata kita pernah saling menyukai ya??
me: waw Just wondering now, am I still in love with you? You tell me… I’m just trying to be honest, to you, and to me…
Hey you!! Dare to put some comments to this note?? Hohoho… I’m waiting… ;)