Sunday, April 02, 2006

...mungkin lelah...mungkin memang harus berhenti...

1.50 am…

Sendiri sambil mendengarkan Earth Wind and Fire (After The Love Has Gone…)

Entah apa yang tiba-tiba datang menghantuiku belakangan ini, seperti bayangan hitam yang terus-menerus mengejar hendak menyelimutiku dari belakang. Rasanya seperti lelah berlari, ingin seketika saja melebur dengan bayangan itu, tapi ada perasaan lain yang mengatakan untuk terus berlari, dan aku mengalah…

Aku lelah, ingin berhenti sejenak, atau lama, atau selamanya. Aku lelah, lelah berlari, lelah terus-menerus menoleh ke belakang untuk memeriksa seberapa dekat diriku dengan bayangan itu, lelah untuk berharap ada tempat perhentian. Aku lelah berharap, bahwa bayangan itu akan lelah dan berhenti mengejarku. Aku lelah, tapi tak kunjung kutemukan waktu untuk berhenti.

Setengah putus asa aku berpikir, untuk menggunakan saja sayap cinta yang selama ini tidak pernah aku gunakan. Tapi ternyata sayap itu sudah lapuk, tidak mampu lagi mengangkat tubuhku ini dan menerbangkannya. Dan seketika kuputuskan untuk membuang saja sayap cinta itu.

Lalu aku berpikir lagi, rasanya aku masih punya baling-baling janji. Tapi ternyata baling-baling janji itu pun sudah patah, dan tidak bisa lagi digunakan. Dengan rasa kecewa, baling-baling janji itu pun kubuang.

Aku lelah berpikir, lelah berlari. Fisik dan mentalku terkikis habis dalam pelarian ini. Bayangan hitam itu pun semakin mendekati diriku, hampir menyentuhku, hampir menyelimutiku.

Kurasakan ada tangan menarikku, tapi aku terjatuh. Rupanya dia tidak menyerah, dia menyeretku, dan membawaku ke tempat persembunyian, dan menunggu bayangan hitam itu lewat, dan kemudian hilang dari pandangan. Aku menanyakan siapakah dia, dan dia menjawab bahwa dirinya hanyalah seorang malaikat penyelamat. Aku berterima kasih padanya, sangat berterima kasih. Tapi dia mengatakan bahwa tak ada gunanya berterima kasih, karena dia sebentar lagi akan pergi juga. Dia mengatakan bahwa tugasnya sudah selesai. Aku memaksanya tinggal, tapi rupanya dia berkehendak lain. Dia tak bisa, atau tidak mau, karena orang-orang lain banyak yang memerlukannya. Dia tak bisa tinggal untuk satu orang saja. Dan aku menyaksikannya pergi, meninggalkan aku seorang diri kembali.

Lalu disinilah aku, sendiri. Ternyata saat malaikat itu menarik dan menyeretku, ada luka-luka yang tertinggal. Luka-luka yang dalam dan menyakitkan. Aku telah hancur. Tapi aku tak peduli.

Dan bayangan hitam itu pun kembali. Kubiarkan dia menyelimutiku, mendekapku erat, melumatku, menghancurkanku sampai keping terkecil, dan melenyapkanku… Aku tak peduli…

4 Comments:

At 11:13 AM, Anonymous Anonymous said...

neng, tolong suruh bayangan itu menjemputku...







*thanks anyway*

 
At 6:36 AM, Blogger oyaa said...

bolehkah aku ikut serta?


*hehehehhehehehhe*

 
At 6:52 AM, Anonymous Anonymous said...

wah tumben dark, u..

nanti-nanti siapa tau bayangan putih mampir kali yah... atau bayangan warna-warni.. apakah bayangan selalu hitam? gue lg ga bs komen yg bener nih he he he....

 
At 8:04 AM, Blogger perawan membakar kampus said...

iendahdua@yahoo.com for testi
and..http://penyihirlucu.blogspot.com/ any comment are most approved huehueheuheu

 

Post a Comment

<< Home