Sunday, March 27, 2005

Dan Tuhanpun Tertawa

Di kos, ditemani oleh J-Kwon yang menyanyikan Tipsy…

Hari ini, yang diproklamirkan oleh umat Kristen di Indonesia dan di dunia sebagai Hari Paskah, gue dateng ke gereja untuk mengikuti kebaktian pagi dalam rangka merayakan paskah. Pendeta yang dateng adalah seorang pendeta perempuan dari Medan, dan untungnya berkhotbah dalam Bahasa Indonesia. So, jarang-jarang dapet kesempatan langka buat mengerti khotbah, untuk kesekian kalinya dari ribuan kali khotbah, gue mendengarkan dengan seksama.
Well, she’s talking about lots of things. Yang pertama tentunya yang berhubungan dengan ayat yang dibacakan hari itu, yaitu dari Yohanes 20:1-20, tentang kebangkitan Tuhan Yesus. Dalam ayat ini dikatakan bahwa Maria Magdalena adalah orang pertama yang menemukan bahwa mayat Yesus sudah tidak ada di tempatnya. Segera ia lari memberitahukan murid-murid Yesus yang lain mengenai keadaan ini. Petrus dan Yohanes, yang mana tidak disebutkan dalam ayat ini langsung berlari ke kubur Yesus untuk membuktikan hal ini. Yup, that’s it. Membuktikan, sehabis itu… What? Pulang!! Yap, pulang! Dan apa yang dilakukan Maria Magdalena? Tetap disana menangisi hilangnya mayat Yesus. Oke, got the point? Pendeta itu ingin membuktikan bahwa wanita atau perempuan adalah makhluk yang paling setia sampai akhir. Itu point pertama.
Yang berikutnya, pendeta menekankan pada hal berikut ini. Yesus bertanya pada Maria, “Ibu, siapa yang kau cari?” Maria menjawab bahwa Tuhannya telah diambil orang. Maria berbicara kepada Yesus tanpa mengetahui bahwa yang sedang berbicara padanya saat itu adalah Yesus. Lalu sewaktu Yesus menyebut namanya, “Maria!” Maria baru tersadar dan berkata, “Rabuni!” yang artinya “Guru”. Pada peristiwa ini, pendeta ingin menjelaskan bahwa, jarang sekali manusia yang mendengar menyadari panggilan Tuhan dalam hidupnya. Baru setelah Tuhan menyebut nama kita, kalau kasarnya, MENGHAJAR kita, kita baru mendengarnya, meminta ampun, dan lain-lain. Kita sebagai manusia memang harus diberi pukulan yang menyakitkan dulu baru kita akan menyerahkan diri kita pada Tuhan, memohon, bertobat, dan sejenisnya lah. Peristiwa Maria tidak menyadari bahwa orang yang berbicara dengannya itu adalah Yesus merupakan peristiwa menyakitkan, kalau menurut saya. Ya bagaimana tidak menyakitkan? Masa dia bisa tidak mengenal Tuhan sendiri yang telah diikuti bertahun-tahun? Tapi ya terus terang saja, mungkin gue seperti Maria juga. Gue mungkin udah lama bgt tidak mendengar panggilan Tuhan. Gue gak kenal suaraNya. Mungkin sama aja, gue mungkin perlu dihajar dulu!!
Nah, berangkat dari point tadi, pendeta berlanjut pada point lain. Pendeta mengatakan bahwa banyak sekali orang Kristen yang HIDUP, tapi pada kenyataannya… MATI!!! Pada umumnya, orang Kristen itu melihat, tapi tidak melihat, mendengar, tapi tidak mendengar, dan merasa, tapi tidak merasa. Hal ini terbukti dari peristiwa Maria Magdalena tadi. Sip deh, ngerti-ngerti. Selama ini gue selalu tidak mengerti dengan konsep HIDUP tapi MATI tadi. Thanks GOD gue mendengar khotbah. Mungkin ini rencana Tuhan? Well, probably…
Oh iya, pendeta sempat menyelipkan cerita begini. Pada suatu hari ada beberapa orang yang ingin meneliti dampak ajaran Kristiani ke dalam hidup seorang diakonia (pelayan Tuhan, which is bisa dibilang pengurus gereja, lah) di Medan sana. Orang itu mengikuti sang diakon kemana2, dari mulai bangun tidur sampai pergi tidur selama beberapa hari. Kalo memakai istilah psikologi, mengobservasi. Shitte, jadi inget UTS… Okeh, jadi hasil observasinya begini:
1. bangun jam 8 pagi langsung baca koran dan minum kopi
2. jam 9 pagi masih baca koran
3. jam 11 makan siang dan lanjut kongkow2 di warung kopi bersama diakon2 lainnya
4. dalam kongkow itu, bukan membicarakan firman Tuhan, tapi apa? KODE TOGEL!! Yukkkk bgt…
5. pembicaraan firman Tuhan hanya menyelip-nyelip
Hmmm, memang kita bisa bilang kalau hal-hal yang diobservasi bukanlah patokan yang pasti mengenai perilaku seorang diakon. Tapi yah, orang awam melihatnya dari sisi yang berbeda lah, pastinya…
Yak mari kita lanjut lagi. Gue gak tau gimana, kok tiba2 sampe pada bahan pembicaraan mengenai perpuluhan. Sang pendeta mengatakan bahwa kita sebagai orang Kristen suka sekali mempermasalahkan mengenai memberikan perpuluhan. Kita suka susah sekali memberikan apa yang seharusnya kita berikan pada Tuhan. Yah, memang setiap manusia di dunia ini hanya mau menerima saja dari Tuhan. Selalu saja meminta, tapi kurang bisa memberi, walaupun itu hanya sebagian kecil dari yang kita punya. Ada kisah bahwa seorang ibu menukarkan dulu uangnya yang notabene disebut udang besar ke dalam bentuk receh untuk dipersembahklan kepada Tuhan. Mungkin bener sih kata pendeta itu. Kalau seandainya Tuhan bisa ngomong langsung ke kita, Dia pasti akan berteriak sekenceng-kencengnya, “AnakKu, Aku tidak pernah membutuhkan uangmu, sepeserpun!!” Tuhan begitu mengasihi kita sampai turun ke dunia, tapi kita hanya menghargaiNya dalam bentuk receh. So, WHAT DO YOU EXPECT? Yup, apa yang kita harapkan?
Yak, itu yang terjadi di dalam gereja…

Di luar gereja…
Ketika gue hendak membeli minuman di warung yang terletak di depan gereja, biasalah haus sehabis kebaktian, tiba-tiba nyokap ngomong, “Kak, ibu-ibu di sini udah rada gak suka lho sama si Rita (penjual di warung).” “Emangnya kenapa Ma?” Perasaan Rita gak ngelakuin hal-hal aneh deh. “Iya, Islam banget sih, padahal hidupnya dari gereja.” Okeh…
Trus begitu gue tanya, apa definisi dari Islam banget, maklumlah anak psikologi, dilatih untuk kritis, nyokap cuma bilang “Ya, gitu deh…” See? So, emang kenapa? Dia memang mendirikan warung di depan gereja, yah otomatis memang pemasukannya banyak dari orang-orang yang menghadiri kebaktian di gereja. Memangnya harus gimana? Pindah agama? Buka jilbab? Wow… haruskah?
Selentingan yang lain, “Eh, kok tadi pendeta itu gitu banget sih ngomongnya? Mentang-mentang sekolah di Amerika deh…” Yup yup yup… For GOD sake, gue muak!!!!!!!!!!!
Yang lain lagi, “Sumpah deh. Liat gak tadi bajunya si A? Kenapa ya dia selallu make baju kaya gitu? Kaya badannya bagus aja!” Boleh nanya gak sih? Loe sebenernya ke gereja ngapain? Komentar baju? Lomba-lomba siapa yang bajunya paling bagus? Paling mahal? Gereja BUKAN catwalk sih pastinya…
“Eh, sumpah itu anak baru ya? Kok ganteng sih? Kenalin dunks…” Yak, gereja sebagai kancah pencarian jodoh…
Well… Gue muak abis dengan semua ini. Semua ini merupakan alasan gue yang paing utama kenapa gue males banget ke gereja. Semuanya penuh kemunafikan yang gak ada habis-habisnya. Mungkin gue juga termasuk ke dalamnya, ke dalam daftar orang-orang yang munafik. Huh… Gue lelah dengan semua ini… Kapan akan selesai…

Yah, dan Tuhan pun tertawa melihat semua ini…

Saturday, March 26, 2005

???

Merokok itu salah satu bentuk masochistic gak sih? (Lintang, 2005)

I Know that He Loves Me Cuz He Told Me So...

Yup, apakah memang kita bisa tau dia mencintai kita kalau dia mengatakannya? Apakah perkataan itu cukup? Seperti kata extreme, "More than words, it's all you have to do to make it real". Jadi yang mana sebenernya? Kalo menurut pendapat gue, orang akan lebih gampang bilang kalo mereka lebih seneng seseorang yang mencintai mereka itu melakukan hal-hal yang membuat mereka yakin kalo mereka dicintai. Not just words!!! Semua orang bisa mengucapapkan "I LOVE YOU" setiap hari. Tapi melakukan hal-hal yang menunjukkan arti kata-kata "I LOVE YOU" itu mungkin tidak setiap hari.

Hmmm... tapi itu salah juga. Orang yang mencintai gue itu bisa aja melakukan semua hal yang menunjukkan kalau dia mencintai gue. Tapi tanpa kata2, apakah gue bisa yakin? Siapa tau dia cuman ingin berbaik hati aja ama gue... How should I know? Wow, another contradiction happens in my life... Huh...

"You say it best, when you say nothing at all"... Itu adalah another referensi buat masalah mengatakan kita mencintai seseorang atau tidak. Tapi kalau tanpa kata-kata, sekali lagi, darimana kita tau dia mencintai kita? Please stop, ini sih tidak akan selesai kalo diperdebatin terus.

Mungkin kita semua akan lebih yakin, yakin bukan berarti senang lho, kalo orang yang mencintai kita itu mengatakan kalo dia mencintai kita, dan sekaligus melakukan hal-hal yang membuat kita yakin kalo dia mencintai kita. Kalo kata temen2 gue sih, "Jangan ngemenk aja loe!!! Buktiin dunks!!!!" Tapi... bukti bukannya lebih dari sekedar kata2? Sekali lagi kita berputar-putar...

So, buat teman2ku tersayang, katakanlah kalo memang kalian mencintainya, jangan sekedar tindakan, kata-kata juga ternyata penting lho. "Say you love me all around the world... say it... say it..." So, jadi orang yang kita cintai bukan sekedar tahu, tapi juga YAKIN, kalo kita mencintainya...

Ah, ngemenk aja loe, U!!!!

Friday, March 25, 2005

Thanks to Maroon 5

Watch the sunrise
Say your goodbyes
Off we go
Some conversation
No contemplation
Hit the road

Car overheats
Jump out of my seat
On the side of the highway baby
Our road is long
Your hold is strong
Please don't ever let go Oh No

I know I don't know you
But I want you so bad
Everyone has a secret
But can they keep it
Oh No they can't

I'm driving fast now
Don't think I know how to go slow
Where you at now
I feel around
There you are

Cool these engines
Calm these jets
I ask you how hot can it get
And as you wipe of beads of sweat
Slowly you say "I'm not there yet!"

Frigidity? Inspired by...

Menjadi kaku dalam berhubungan dengan lawan jenis mungkin merupakan hal yang paling menakutkan bagi orang2 yang bisa dibilang "masih" straight, termasuk gue sendiri. Jurnal ini gue buat karena gue terinspirasi dari temen lama gue, yang gak usah disebutkan namanya.
Temen gue itu seorang cowo, sebut aja namanya si X. X ini setau gue dulu tuh sangat friendly, populer, terutama di kalangan cewe2. Ditambah lagi dengan hobinya yang sangat mencintai alam, sehingga sering banget naik turun gunung, hiking sana dan camping sini. Wow, oke bgt deh pokoknya. Nah, kalo dari segi fisik, si X ini termasuk cowo yang oke bentuk badannya. Pokoknya, oke bgt deh.
Nah, suatu waktu dia jatuh cinta pada seorang cewe, setengah mati deh. Tapi ternyata sang cewe hanya mempermainkannya. Tapi si X begitu mencintai sang cewe, sangat mencintai, sampai2 tidak mau memikirkan cewe lain. Jangankan memikirkan, melihat aja males. Yak, kisah ini terjadi pada masa SMU...
Begitu mulai kuliah, si X masuk ke sebuah universitas dengan fakultas yang mayoritas berjenis kelamin laki2. Nah, si X otomatis masih tetap stuck pada sang cewe tadi. Eh mulai sekarang sang cewe disebut sebagai si Z lah ya, capek nulis sang cewe terus. So, si X tetap terus memikirkan dan mencintai si Z. X benar-benar tidak mau membuka diri dan hati pada cewe lain.
Suatu hari, terjadilah hal yang tidak disangka2. Si X bertemu dengan cewe baru yang menggugah hatinya lah, bisa dibilang. Tapi si X keeps coming back to Z. Ow owww...
Ah... apakah yang salah? Apakah si X yang udah terlalu stuck? Atau si cewe baru yang pesonanya kurang bisa menandingi si Z?
Hmmm... apa ya? Kalo menurut analisis gue sih, mungkin si X tidak menyadari bahwa setiap orang itu unik, they have their own attitude. Gak bisa disamain ama orang lain. Weits, ngomong2 ini teori sapa ya dalam psikologi? Ah.. lupa!! Mungkin juga si X dulu pas jadian ama si Z belom mengenal si Z bener2. Jadi pas ketauan gimana Z sebenernya, wah langsung deh si X mau mati gitu. Hohoho...
Eh eh eh, monyet abis. Kok gue udah nulis sepanjang ini baru sadar kalo gue juga kaya gitu. Ah, anjir colongan lagi... Biarin deyh...
Tapi after all, thanks GOD temen gue si X yang ganteng ini masih straight2 aja kok. Alhamdulillah... So, jadi apa ya sebenernya masalahnya? Wondering until now, karena apapun yang gue omongin ke dia sampai saat ini blom ada yang berhasil. Huhuhu... maybe I'm not that okay sepertinya dalam memberi saran. Well, berarti harus belajar lebih lagi. Shitte, kembali berkutat dengan humanistik, behavioris, paikoanalitis...
Oh, gue tau teorinya. Teori humanistik dari Carl Rogers mengenai Self Discrepancy. Hahaha... Gue emang cinta abis ama Carl Rogers. Berarti penanganannya dengan terapi client centered lah ya. Lah kan udah dilakukan. Shitte, stop it, Girl!!! Don't talk about any subjects now!!! Mending loe belajar abnormal deh sekarang, Senen ujian tuh!!!

Jurnal Kesehatan... Doain yaks...

Susu putih

green tea

therapy air putih

madu

fruits

no alcohols

no cigarettes

set biological clock

set pola makan

fitness

oke, that's all for short...

Tuesday, March 22, 2005

Karena Kutahu Engkau Begitu... Yakin Bener????

Bila saat nanti kau milikku, kuyakin cintamu takkan berbagi takkan berpaling... Karena Ku Tahu Engkau Begitu...

Wow... pede juga ya tuh lagu, coy... Emang gitu sih ya kalo kita udah cinta ama orang, expecting too much, maybe?
Kira-kira apa ya yang ada di pikiran orang kalo dia suka ama orang lain? Mungkin emang kita tulus suka ama dia, tapi kalo udah ngarepin balesan, apa masih bisa disebut tulus? Wow, ternyata tidak se-simple itu...
Jika menelaah lebih lanjut mengenai lagu KKEB yang menjadi pembuka jurnal ini, lagu ini memang menyatakan bgt kecintaan kita sama seseorang. Kita yakin abis ama dia, kalo dialah satu-satunya orang yang kita butuhkan, kita cintai, dan kita sayangi di dunia ini. Tapi pas bagian "karena Kutahu Engkau Begitu" disebutkan, kok jadi aneh dehhhh... Memangnya seberapa jauhkah kita megenal orang yang kita sayangi itu sampe kita yakin bahwa cintanya tak akan terbagi dan tak akan berpaling? Expecting too much...

Well, do I have to continue this journal? Silakan menganalisis sendiri dulu lah ya...

Monday, March 21, 2005

How Much Does A Broken Heart Cost?

Seberapa mahal sih broken heart itu? I mean, bener2 seberapa, in rupiah, in dollar, in rupe, dll yang berupa sejumlah mata uang yang harus dikeluarkan bila kita mengalami yang namanya Broken Heart???
Some people, menghabiskan banyak bgt uang untuk mengobati broken heartnya. Well, maybe bukan mengobati, tapi mungkin mengalihkan perhatian? I don' know... Well, temen gue ada yang pas broken heart kerjaannya nongkrong sendirian di coffee shop yang sering dikunjungi bersama cowonya dulu, berjam-jam, bengong, dan terus-menerus menambah kopi atau latte or whatever it is sampai dia ngerasa sudah cukup, UNTUK HARI ITU!!! And dia terus mengulanginya hari-hari berikutnya sampai dia merasa sudah cukup, UNTUK SAAT ITU!!!
Ahh... broken heart... Temen gue yang lain lagi, ada yang menghabiskan uangnya untuk membeli ROKOK. She never stops smoking, batang demi batang, bungkus demi bungkus, slop demi slop... Shitte!!! Serem bgt, itu ngerusak, you know (sotoy total...)!!!
Bisa gak sih dari dua contoh di atas ditarik kesimpulan kalo orang yang broken heart cenderung menjadi masochist (ngerusak diri sendiri)? Well, maybe gue terlalu jump to conclusion. Tapi mungkin memang bener... orang yang gak keluarin duit juga menyiksa diri mereka sendiri. Broken heart membuat seseorang menangis terus-terusan tanpa henti, which is menyiksa kelenjar air mata untuk terus beraktivitas... Ada juga yang trying too hard untuk terlihat seperti survive, terlihat seperti baik-baik saja di depan orang, which is menyiksa kognitif kita sih, sebagai yang mengalami broken heart. Hahh... ternyata...
Yah, kalo boleh curhat colongan dikit, gue juga pas broken heart, menyiksa diri sendiri. TOTAL, malah... Tapi somehow siksaan itu sedikit me-relieve sakit hati gue... Nah, masochist...
Well, I don't know bout you guys, tapi mungkin loe juga pernah mengalami hal yang sama? Well... maybe all of us DID experience it. Or maybe we ARE experiencing itu? Yak, puas-puaslah menyiksa diri loe deh...

Sunday, March 20, 2005

L-O-V-E thing

Everyone’s talking about LOVE…Why? Apa sih yang istimewa dari cinta? Istimewa banget sih kayanya, sampe semua orang ngomongin, gak ada habisnya lagi.

Ah… kapan ya orang berhenti mencintai?

Please, tolong!!! Aku tersesat… tenggelam… out of breath… cinta membawaku semakin dalam, menenggelamkan dalam pelukannya yang tiada bertepi…

”You never lose by loving, you lose by holding back…” Itu sih kata pepatah… Tapi itu bener, I lose everything cuz I’m holding back my feelings for him… No, don’t ask why. Bukankah semua orang begitu? Don’t argue me!!! Everyone has a secret, begitu juga seseorang terhadap pasangannya. Feeling kan bukan berarti rasa suka atau cinta aja… Yup yup yup… bisa aja holding back untuk minta putus? AH shitte, tapi jadi gak nyambung sih ama pepatahnya…

Maye that’s it for today…

Here...

Here... let me begin my life...